Monday, September 15, 2008

SI BUTA DAN RASULULLAH SAW

Pagi tadi saya buka email. Ada satu email yang saya terima daripada rakan saya Azran Salehuddin a.k.a. Barai. Semasa membaca email ini, denga tiba-tiba saya merasa sesuatu yang ganjil. Satu perasaan yang begitu mengagumi. Jadi sama –sama lah kita kongsi cerita ini....




Di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiap harinya selalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya.

“Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya.”

Namun, setiap pagi Muhammad Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawakan makanan, dan tanpa berucap sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapkan makanan yang dibawanya kepada pengemis itu sedangkan pengemis itu tidak mengetahui bahawa yang menyuapinya itu adalah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW melakukan hal ini setiap hari sampai baginda wafat. Setelah wafatnya Rasulullah SAW, tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu. Suatu hari sahabat terdekat Rasulullah SAW yakni Abu Bakar RA berkunjung ke rumah anaknya Aisyah RA yang tidak lain tidak bukan merupakan isteri Rasulullah SAW dan beliau bertanya kepada anaknya itu.

“Anakku, adakah kebiasaan kekasihku yang belum aku kerjakan?”

Aisyah RA menjawab, ”Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah dan hampir tidak ada satu kebiasaannya pun yang belum ayah lakukan kecuali satu saja.”

“Apakah itu?”, tanya Abu B akar RA.

“Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke hujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang ada disana”, kata Aisyah RA.

Keesokan harinya AbuBakar RA pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikan kepada pengemis itu. Abu Bakar RA mendatangi pengemis itu lalu memberikan makanan itu kepadanya. Ketika Abu Bakar RA mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil mengherdik,

“Siapakah kamu?”

Abu Bakar RA menjawab, ”Aku orang yang biasa (mendatangi engkau).”

“Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku”, Bantah si pengemis buta itu.

“Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut, setelah itu ia berikan padaku,” pengemis itu melanjutkan perkataannya.

Abu Bakar RA tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu.

“Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW."

Seketika itu juga pengemis itu pun menangis mendengar penjelasan Abu Bakar RA, dan kemudian berkata.

“Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia...."

Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan Abu Bakar RA saat itu juga dan sejak hari itu menjadi muslim.

Lihatlah, wahai saudaraku, bisakah kita meneladani kemuliaan akhlaq Rasulullah SAW? Atau adakah setidaknya berniat untuk meneladani baginda? Baginda adalah Ahsanul Akhlaq, semulia-mulia akhlaq. Kalaupun tidak bisa kita meneladani baginda seratus peratus, alangkah baiknya kita berusaha meneladani sedikit demi sedikit, kita mulai dari apa yang kita sanggup melakukannya.


p/s: Sempena bulan Ramadhan yang mulia ini, banyakkanlah ibadah dan amal kebajikan….
.
.
.

8 comments:

hijau bumi Tuhan... said...

salAllah huala Muhammad...
salAllah hualai wasallam...


salam perjalanan...

Lennyek said...

semoga ade insan semulia Nabi Muhammad SAW

boying@gone said...

aku dah beli croc baru kaler oren.

moya said...

Itulah pengorbanan dan kesabaran yang dihadapi seorang rasul terhadap umatnya....marilah sama2 berselawat ke atas junjungan baginda kita nabi muhammad s.a.w.....mudah-mudahan kita dapat syafaat daripadanya....amin

Ahmad Firdaus Ibrahim said...

Sesungguhnya akhlak Baginda yang Teramat Mulia. Ada yang melafazkan syahadah, tetapi tidak mengikuti suruhan dan meninggalkan laranganNya. Semoga kita mendapat Barakah dan Syafaat Nabi Muhammad SAW di akhirat kelak. Amin.

hijau bumi Tuhan... said...

boyingon...
mane crocs ko, meh sini aku nk pijak...dh lama x pijak kasut org ni, haha...


salam perjalanan...

ADDIN "My Life Is Beautiful" said...

salam,

saya mohon copy masukkan dalam blog saya, tq

FoO dA fIrSt#1 said...

addin, saya benarkan...
benda baik perlu disebar....